
Ketika Sepak Bola Berbicara ‘Data’
Dunia sepak bola, yang selama ini dikenal sangat mengandalkan intuisi dan pengalaman pelatih, kini mengalami revolusi besar. Manchester United, salah satu klub terbesar di dunia, mengambil langkah berani yang menjadi sorotan: merekrut seorang Data Scientist top dari dunia Formula 1.
Nama Mike Sansoni mungkin asing bagi penggemar sepak bola, tetapi kepindahannya dari tim Mercedes F1 ke Manchester United mengirimkan pesan yang sangat jelas: data dan AI kini bukan lagi sekadar pelengkap, melainkan fondasi utama dalam pengambilan keputusan strategis.
Lalu, apa pelajaran berharga yang bisa kita ambil dari langkah MU ini, terutama bagi para pelaku bisnis dan usaha?
Studi Kasus Manchester United: Memecahkan Masalah dengan Data
Manchester United di musim lalu menghadapi masalah serius: lini serang mereka sangat tidak produktif. Tim-tim lain di liga mampu mencetak gol jauh lebih banyak. Alih-alih hanya mengandalkan intuisi pelatih baru, Ruben Amorim, manajemen klub mengandalkan analisis data yang dipimpin oleh Mike Sensoni.
Sensoni, dengan latar belakangnya di F1 yang sangat terbiasa dengan analisis performa berbasis data, melakukan pencarian yang unik. Ia mencari profil pemain di liga yang memiliki statistik paling mendekati performa Mohamed Salah, yang dikenal sebagai salah satu pencetak gol terbaik di dunia.
Hasilnya? Sensoni tidak hanya merekomendasikan satu pemain, melainkan sebuah trio penyerang yang memiliki karakteristik saling melengkapi:
- Benjamin Sesko: Direkrut karena unggul dalam duel udara dan memiliki fisik kuat yang cocok dengan skema tim.
- Mbeumo: Dipilih karena kemampuan link-up play-nya yang baik dan profil statistiknya yang mirip dengan tolok ukur yang dicari.
- Matius Cunha: Diakuisisi karena keahliannya dalam menciptakan ruang bagi rekan setim melalui umpan-umpan pendek.
Keputusan ini bukanlah tebakan. Ini adalah keputusan strategis yang didukung oleh data.
Pelajaran untuk Pebisnis: Kenapa Anda Butuh Data dan AI?
Apa yang dilakukan Manchester United adalah cerminan dari tren yang jauh lebih besar dan relevan bagi setiap bisnis, di industri apa pun. Berikut adalah beberapa alasan mengapa data dan AI harus menjadi prioritas utama Anda:
1. Mengubah Intuisi Menjadi Keputusan Terukur
Berapa banyak keputusan bisnis yang Anda ambil hanya berdasarkan “feeling” atau pengalaman masa lalu? Data dan AI membantu mengubah intuisi tersebut menjadi keputusan yang terukur, faktual, dan memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi. Sama seperti MU yang tidak lagi hanya membeli pemain populer, bisnis harus berinvestasi pada apa yang terbukti berhasil secara data.
2. Mengidentifikasi Peluang dan Masalah Lebih Cepat
Analisis data yang mendalam memungkinkan Anda melihat celah di pasar, tren konsumen, atau masalah internal yang tidak terlihat dari permukaan. Ini memberi Anda keunggulan kompetitif untuk berinovasi atau bereaksi lebih cepat dari pesaing.
3. Menciptakan Efisiensi Operasional
Dari manajemen inventaris hingga strategi pemasaran, AI dapat mengotomatisasi proses dan mengoptimalkan sumber daya. Ini memungkinkan tim Anda fokus pada tugas-tugas yang lebih strategis dan kreatif.
Data Adalah Mata Uang Masa Depan
Kisah Mike Sensoni dan Manchester United adalah pengingat yang kuat. Baik di lapangan hijau maupun di dunia bisnis, era ‘mengira-ngira’ sudah berakhir. Mereka yang mampu mengumpulkan, menganalisis, dan memanfaatkan data akan menjadi pemenang.
Sudah saatnya bisnis Anda menjadikan data sebagai backbone dari setiap keputusan strategis. Pertanyaannya, apakah Anda siap beradaptasi dan mulai berpikir seperti seorang Data Scientist?